Kamu adalah Tuhan?
Yahya 10:34 – “Bagaimana mungkin Isa Al-Masih dan Zabur berkata, ‘Kamu adalah Tuhan?’”
Isa Al-Masih mengutip Zabur 82:6 di sini, jadi mari kita mulai dengan memahami apa yang dikatakan Zabur ini. Tetapi, pertama kita harus memperjelas bahwa kata Ibrani ‘tuhan’ yang digunakan dalam bagian ini (אֱלֹהִים elohim) juga kadang diterjemahkan sebagai ‘magistrat’ atau ‘hakim’, seperti dalam Keluaran 21:6, Keluaran 22:8,9, dan Keluaran 22:28.
Berikut adalah Zabur 82:
Zabur Asaf. Tuhan mengambil tempat dalam sidang ilahi.
Ia menjadi hakim di antara para “tuhan,” (אֱלֹהִים ‘magistrates’):
“Berapa lama lagi kamu hendak menghakimi secara zalim
dan memihak kepada orang fasik?
Belalah hak orang lemah serta anak yatim,
berilah keadilan kepada orang yang tertindas serta berkekurangan.
Selamatkanlah orang yang lemah dan melarat,
lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik.
“Mereka tidak tahu, mereka pun tidak mengerti,
mereka berjalan di dalam kegelapan.
Semua dasar bumi berguncang.
“Aku telah berfirman, ‘Kamu adalah “tuhan”; (אֱלֹהִים elohim: ‘gods’/’magistrates’)
dan kamu semua adalah anak-anak bagi Yang Mahatinggi.’
Namun, kamu akan mati seperti manusia,
dan seperti setiap pembesar, kamu pun akan gugur.”
Ya Tuhan, bertindaklah kiranya,
adililah bumi ini,karena segala bangsa adalah milik pusaka-Mu.
Zabur ini mengutuk para hakim di Israel yang tidak adil dan menindas orang miskin. Bagian ini menggunakan permainan kata-kata untuk menunjukkan bagaimana hakim angkuh suka menganggap diri mereka sebagai tuhan (dan mereka memang elohim tetapi mereka lupa bahwa Elohim yang tertinggi akan menghakimi ketidakadilan mereka.
Berikut adalah kisah dalam Yahya:
Lalu orang-orang Israil kembali memungut batu hendak merajam Isa. Sabda Isa kepada mereka, “Banyak perbuatan baik dari Bapa-Ku yang Kutunjukkan kepadamu. Jadi, karena perbuatan yang manakah kamu hendak merajam Aku?”
Jawab orang-orang Israil kepada-Nya, “Kami hendak merajam Engkau bukan karena perbuatan baik yang Kaulakukan, melainkan karena penghujatan. Engkau hanya seorang manusia, tetapi Engkau menyamakan dirimu dengan Tuhan.”
Sabda Isa kepada mereka, “Bukankah telah tertulis di dalam Kitab Suci Tauratmu,
‘Aku sudah bersabda: Kamu adalah tuhan?
Jadi, jika orang-orang itu disebut sebagai tuhan karena firman Tuhan ditujukan kepada mereka (padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan), masakan kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Sang Bapa dan yang diutus-Nya ke dalam dunia ini, Engkau menghujat, hanya karena Aku berkata, Aku adalah Sang Anak yang datang dari Tuhan? (Yahya 10:31-36)
Apa maksud Isa Al-Masih sebenarnya? Dia pada dasarnya mengatakan, “Jika kitab suci memberi manusia biasa gelar ‘tuhan’, bagaimana bisa kalian mengecam karena Aku menyebut diri-Ku Anak Tuhan, padahal Aku telah membuktikan bahwa Aku memiliki kuasa jauh lebih hebat dari para ‘hakim’ ini??”
Setelah kita memahami konteks dan kata-katanya, jelas bahwa Isa Al-Masih tidak mengatakan bahwa manusia itu tuhan. Itu benar-benar bertentangan dengan ajaran-Nya dan pengajaran Alkitab.
Tinggalkan Balasan