Kita bisa menganggap bahwa penulis 1 Tawarikh menekankan periode tiga tahun di mana masa kelaparan paling parah, sedangkan penulis 2 Samuel mencakup dua tahun sebelumnya di mana kondisi semakin memburuk dan dua tahun sesudah periode ini di mana kondisi membaik.…
1 Tawarikh 21:6 jelas menyatakan bahwa Yoab tidak menyelesaikan penghitungan, karena ia belum menghitung suku Benyamin, belum juga suku Lewi, karena sudah terlebih Daud diinsyafkan dari dosanya.…
Mungkin sekali bahwa kedua bagian tersebut menggambarkan dua kejadian berbeda yang melibatkan orang yang sama, atau satu bagian mungkin hanya menceritakan sebagian sementara bagian lainnya menceritakan secara lengkap.…
Pohon keluarga diberikan di bawah ini:
Cukup jelas bahwa naskah asli 2 Samuel 8:4 adalah tujuh ribu; (“seribu kereta kuda tujuh ribu penunggang kuda”), seperti pada Tawarikh. Karena kata kereta (רכב) tak sengaja terhilang dalam penyalinan awal, sehingga kalimatnya menjadi aneh “seribu tujuh ribu penunggang kuda,” yang pasti membuat seorang penyalin kemudian mengoreksi menjadi “1700.”…
Ini sebenarnya bukanlah suatu masalah, karena jika kita membaca lebih lanjut sampai 1 Tawarikh 15, kita menemukan bahwa Daud membawa Tabut ini setelah dia mengalahkan orang Filistin.…
Mereka tidak merebut Yerusalem. Dalam bab 10, Raja Yerusalem memimpin pasukan menyerang Gibeon, di mana ia dibunuh oleh tentara Yosua. Yosua menghancurkan seluruh negeri sampai Gibeon, di mana Yerusalem tidak termasuk di dalamnya.…
Sangat menarik bahwa beberapa pengkritik Muslim menyerang kisah ini, sementara Sahih Bukhari dan Sahih Muslim menegaskan bahwa Muhammad (saw) meyakini cerita yang sama persis:
…“Rasulullah saw bersabda, “Ada seorang Nabi diantara para Nabi yang berperang”… lalu Nabi itu berkata kepada matahari, “Kamu adalah hamba yang diperintah begitu juga aku hamba yang diperintah.
Untuk orang-orang modern dan ilmiah ujian ini tampaknya aneh. Namun, bagi mereka yang tahu kuasa Tuhan dan mengetahui bahwa Dia mampu melakukan mujizat tidak ada kesulitan dalam memahami bagian ini.
Sebenarnya, bila dibandingkan dengan cara lain dalam berurusan dengan tuduhan perzinahan, proses ini menunjukkan kemurahan Tuhan.…
Kalau begitu kita juga perlu mempertanyakan logika ilmiah di balik hal-hal berikut:
…Nabi bersabda, “Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian, hendaknya ia mencelupkan ke dalam minuman tersebut, kemudian membuangnya, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawarnya.”