Dosa Nabi Daud
2 Samuel 11 – “Bagaimana bisa Alkitab mengatakan bahwa Nabi Daud berzinah dengan Uria istri Batsyeba dan kemudian menutupinya?”
Kisah Dosa Nabi Daud Dalam Kitab Allah
Ada banyak umat Islam yang sulit percaya bahwa dosa Nabi Daud seperti zinah bisa terjadi dan dijelaskan dalam Kitab Allah. Di bawah adalah kisah yang tertulis dalam Alkitab:
. . . Ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.” Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: “Aku mengandung.” (Taurat, 2 Samuel 11:2-5).
Kisah Dosa Nabi Daud Dalam Al-Qur’an
Menariknya, sebagian dari kisah ini ditemukan dalam Al-Qur’an (Qs 38:21-24, 30), dan penafsir Muslim terbaik mengatakan bahwa kelaliman Daud dalam mengambil istri Uria adalah tafsir yang benar dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Misalnya Ibnu Abbas menulis tentang Surat 38:23-24 dan 26:
(Satu domba betina) yaitu seorang istri, (dan dia berkata: Percayakan dia kepada saya, dan dia menaklukkan saya dengan perkataan ini) ini adalah perumpamaan yang disampaikan kepada Daud supaya dia memahami apa yang dia telah lakukan kepada Uria. ((Tanwir al-Miqbâs min Tafsir Ibnu ‘Abbas; sumber)
Apakah Saudara setuju bahwa Nabi Daud benar-benar berdosa sesuai dengan Kitab Allah? Silakan kirim pandangan Anda di sini.
Pertobatan Nabi Daud
Walaupun perbuatannya jelas dosa besar, Allah menggunakan pertobatan Daud untuk memberikan kita beberapa bagian Alkitab yang paling indah yang mengungkapkan pertobatan dan penyesalan sejati:
Untuk pemimpin pujian. Zabur dari Daud, ketika Nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
Ya Tuhan, kasihanilah kiranya aku sesuai dengan kasih abadi-Mu.
Sesuai dengan rahmat-Mu yang besar, hapuskanlah pelanggaran-pelanggaranku!
Basuhlah aku sebersih-bersihnya dari kesalahanku, dan sucikanlah aku dari dosaku, karena aku menyadari pelanggaran-pelanggaranku, dan dosaku senantiasa ada di hadapanku.
Kepada-Mu, kepada-Mu sajalah aku berdosa dan melakukan apa yang jahat dalam pandangan-Mu, sehingga Engkau benar ketika Engkau berfirman, dan bersih ketika Engkau menghakimi.
Sesungguhnya, aku dilahirkan dalam kesalahan, dan dikandung ibuku dalam dosa . . .
Sesungguhnya, Ya Tuhan, ciptakanlah dalam diriku hati yang suci, dan perbaharuilah batinku dengan ruh yang teguh.1
Janganlah membuang aku dari hadirat-Mu, dan janganlah mengambil dariku Ruh-Mu yang suci . . .
Kembalikanlah padaku kegirangan karena keselamatan dari-Mu, dan topanglah aku dengan ruh yang rela. (Zabur 51:1-12).
Adakah Nabi Tanpa Dosa?
Adakah nabi tanpa dosa? Kita bisa membaca dalam Kitab Allah bahwa semua nabi berdosa kecuali satu, yaitu Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih adalah satu-satunya suri teladan sempurna tanpa dosa yang kita harus tiru. Nabi lain bukanlah contoh yang sempurna, tetapi kita bisa belajar dari pertobatan sejati mereka ketika mereka gagal. Kita harus meniru pertobatan mereka yang penuh dengan kerendahan hati.
Dan jika kita percaya kepada Isa Al-Masih, dia menjamin bahwa semua dosa kita akan diampuni. Setelah mati, kita akan masuk surga dan hidup bersama Dia selama-lamanya. Silakan hubungi kami jika Anda mau bertobat dari dosanya dan hidup sama Isa di surga.
Artikel Terkait
- bahan ini diambil dari artikel Sam Shamoun di sini.
Tinggalkan Balasan